Powered By Blogger

Jumat, 18 Desember 2009

bahas reog dijiplak malaysia

Kesenian Barongan yang terdapat di situs tarian tradisional Melayu milik pemerintah Malaysia memiliki kesamaan dengan tarian khas Jawa Timur “Reog Ponorogo”. Mencengangkan bagi kita, karena saat dilihat, cuplikan video tersebut mempertontonkan pertunjukan tarian yang tidak asing bagi kita. Tarian topeng kepala singa dengan bulu merak diatasnya. Aneh bila cuplikan video tersebut muncul di situs web pemerintahan Malaysia. Entah apakah negara Malaysia kekurangan unsur-unsur kebudayaan tradisional, sehingga harus mengklaim Tarian Reog menjadi tarian Barongan, atau kasus ini memang tindak ketidaksengajaan akibat darah budaya melayu yang melekat pada Malaysia dan Indonesia.
Munculnya kemarahan bangsa Indonesia juga karena mengingat kasus-kasus yang sudah terjadi sebelumnya, seperti kasus lagu “Rasa Sayange”, “Jali-jali” Kesenian “Angklung”, “Batik”, dan sebagainya. Kasus ini bersifat sensitif karena menyangkut dua negara. Di Indonesia sendiri, banyak penduduk yang telah melupakan kesenian Reog Ponorogo. Rendahnya minat akan kesenian tradisional dibandingkan dengan budaya-budaya lain yang masuk ke Indonesia menjadi sumber permasalahan bangsa kita. SebaliknyaMalaysia sendiri, sedang menapak pada jalan untuk menjadi negara dengan ciri nilai seni budaya tradisionalyang tinggi. Indonesia? Mungkin mulai menjauh. Saat ini yang perduli pada bentuk kesenian budaya tradisional di Indonesia mungkin hampir seluruhnya hanya merupakan para pelaku kesenian tersebut.
Kesenian-kesenian tradisional di Indonesia hendaklah jangan dilupakan begitu saja. Kesenian tersebut merupakan sumber modal yang cukup besar untuk menjadi ciri kredibilitas bangsa ini. Merupakan modal dalam bidang pariwisata. Jangan hanya geram saat kesenian itu direbut bangsa lain, tapi juga ikut berperan serta dalam kelangsungannya. Baik itu dalam melestarikan, menjaga, mempromosikan, mengagumi hasil karya cipta nenek moyang kita. Sehingga hal itu dapat menjadi kebanggaan bagi kita di mata bangsa lain, atau setidaknya di mata bangsa sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar