Powered By Blogger

Minggu, 12 Mei 2013

Testing dan Implementasi sistem


Definisi Testing

Beberapa definisi tentang testing:

  1. Menurut Hetzel 1973:
    Testing adalah proses pemantapan kepercayaan akan kinerja program atau sistem sebagaimana yang diharapkan.
  2. Menurut Myers 1979:
    Testing adalah proses eksekusi program atau sistem secara intens untuk menemukan error.
  3. Menurut Hetzel 1983 (Revisi):
    Testing adalah tiap aktivitas yang digunakan untuk dapat melakukan evaluasi suatu atribut atau kemampuan dari program atau sistem dan menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan atau hasil yang diharapkan.
  4. Menurut Standar ANSI/IEEE 1059:
    Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects / errors / bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software.
Beberapa pandangan praktisi tentang testing, adalah sebagai berikut:
  • Melakukan cek pada program terhadap spesifikasi.
  • Menemukan bug pada program.
  • Menentukan penerimaan dari pengguna.
  • Memastikan suatu sistem siap digunakan.
  • Meningkatkan kepercayaan terhadap kinerja program.
  • Memperlihatkan bahwa program berkerja dengan benar.
  • Membuktikan bahwa error tidak terjadi.
  • Mengetahui akan keterbatasan sistem.
  • Mempelajari apa yang tak dapat dilakukan oleh sistem.
  • Melakukan evaluasi kemampuan sistem.
  • Verifikasi dokumen.
  • Memastikan bahwa pekerjaan telah diselesaikan.
Berikut ini adalah pengertian testing yang dihubungkan dengan proses verifikasi dan validasi software:
Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang di kendalikan, untuk (1) verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan (menurut spesifikasi), (2) mendeteksi error, dan (3) validasi apakah spesifikasi yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau kebutuhan dari pengguna yang sebenarnya.
  • Verifikasi adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. (Are we building the system right ?)
  • Validasi melihat kebenaran sistem, apakah proses yang telah ditulis dalam spesifikasi adalah apa yang sebenarnya diinginkan atau dibutuhkan oleh pengguna. (Are we building the right system?)
  • Deteksi error: Testing seharusnya berorientasi untuk membuat kesalahan secara intensif, untuk menentukan apakah suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut tidak terjadi dimana seharusnya mereka ada.
Dari beberapa definisi di atas, dapat kita lihat akan adanya banyak perbedaan pandangan dari praktisi terhadap definisi testing.
Namun secara garis besar didapatkan bahwa testing harus dilihat sebagai suatu aktifitas yang menyeluruh dan terus-menerus sepanjang proses pengembangan.
Testing merupakan aktifitas pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan evaluasi efektifitas kerja.
Jadi tiap aktifitas yang digunakan dengan obyektifitas untuk menolong kita dalam mengevaluasi atau mengukur suatu atribut software dapat disebut sebagai suatu aktifitas testing. Termasuk di dalamnya review, walk-through, inspeksi, dan penilaian serta analisa yang ada selama proses pengembangan. Dimana tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan informasi yang dapat diulang secara konsisten (reliable) tentang hal yang mungkin sekitar software dengan cara termudah dan paling efektif, antara lain:
  • Apakah software telah siap digunakan?
  • Apa saja resikonya?
  • Apa saja kemampuannya?
  • Apa saja keterbatasannya?
  • Apa saja masalahnya?
  • Apakah telah berlaku seperti yang diharapkan?
Definisi Sederhana Kualitas
Berikut ini beberapa definisi sederhana tentang kualitas:
  1. Menurut CROSBY:
    Kualitas adalah pemenuhan terhadap kebutuhan.
  2. Menurut ISO-8402:
    Kualitas adalah keseluruhan dari fitur yang menjadikan produk dapat memuaskan atau dipakai sesuai kebutuhan dengan harga yang terjangkau.
  3. Menurut W.E. Perry:
    Kualitas adalah pemenuhan terhadap standar.
  4. Menurut R. Glass:
    Kualitas adalah tingkat kesempurnaan.
Hubungan Testing dan Kualitas
Definisi software berkualitas adalah software yang bebas error dan bug secara obyektif, tepat waktu dan dana, sesuai dengan kebutuhan atau keinginan dan dapat dirawat (maintainable).
Pengertian kata obyektif adalah suatu proses pembuktian yang terstruktur, terencana dan tercatat / terdokumentasi dengan baik.
Pendekatan yang obyektif sangat diperlukan karena kualitas adalah suatu hal yang tidak nyata dan subyektif. Ia tergantung pada pelanggan dan hal-hal lain yang mempengaruhinya secara keseluruhan.
Pelanggan pada proyek pengembangan software dapat meliputi pengguna akhir (end-users), tester dari pelanggan, petugas kontrak dari pelanggan, pihak manajemen dari pelanggan, pemilik saham, reviewer dari majalah, dan lain-lain, dimana tiap tipe pelanggan akan mempunyai sudut pandang sendiri terhadap kualitas.
Testing membuat kualitas dapat dilihat secara obyektif, karena testing merupakan pengukuran dari kualitas software. Dengan kata lain testing berarti pengendalian kualitas (Quality Control - QC), dan QC mengukur kualitas produk, sedangkan jaminan kualitas (Quality Assurance – QA) mengukur kualitas proses yang digunakan untuk membuat produk berkualitas.
Faktor-faktor kualitas software secara umum dapat dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu fungsionalitas, rekayasa, dan adaptabilitas. Berikut contoh yang mengilustrasikan beberapa faktor-faktor komponen yang sering digunakan:
  1. Fungsionalitas (Kualitas Luar)
  • Kebenaran (Correctness)
  • Reliabilitas (Reliability)
  • Kegunaan (Usability)
  • Integritas (Integrity)
2. Rekayasa (Kualitas Dalam)
  • Efisiensi (Efficiency)
  • Testabilitas (Testability)
  • Dokumentasi (Documentation)
  • Struktur (Structure)
3. Adaptabilitas (Kualitas ke Depan)
  • Fleksibilitas (Flexibility)
  • Reusabilitas (Reusability)
  • Maintainabilitas (Maintainability)
Karena itu testing yang bagus harus dapat mengukur semua faktor-faktor yang berhubungan, yang tentunya tiap faktor komponen akan mempunyai tingkat kepentingan berbeda-beda antar satu aplikasi dengan aplikasi yang lain. Contohnya pada sistem bisnis yang umum komponen faktor kegunaan dan maintainabilitas merupakan faktor-faktor kunci, dimana untuk program yang bersifat teknik mungkin tidak menjadi faktor kunci.
Jadi agar testing dapat sepenuhnya efektif, maka harus dijalankan untuk melakukan pengukuran tiap faktor yang berhubungan dan juga menjadikan kualitas menjadi nyata dan terlihat.


Testing dan implementasi system informasi
-          Melakukan pengujian terhadap system informasi / program aplikasi/aplikasi sebelum digunakan
-          Menguji dan membandingan dengan system sebelumnya, untuk memunculkan keunggulan pada system yang lama dan mengurangi kesalahan pada system yang baru. System yang baru lebih baik dari pada system yang lama.
-          Mervisi system yang diuji, sampai system benar benar dapat menyelesaikan  maslah pada system / organisasi (revisi system sebelum system digunakan)
-          Sestem yang sudah digunakan, berarti sudah melalui pengujian system dan system layak dioperasikan / digunakan.
Definisi Pengujian Sistem
-          Suatu proses yang dilakukan untuk menilai apakah yang dirancang telah sesuai dengan apa yang diharapkan
-          Suatu kegian untuk mengevaluasi keunggulan dan kelermahan terhadap sesuatu yang diuji (kwalitas produk)
-          Mengevaluasi terhadap urutan kegiatan yang sistematis dalam mencapai tujuan system
-          Mengevaluasi keseimbangan jumlah pelaksanaan kegiatan dengan beban kerja dalam sesuatu prosedur kegiatan

Pengujian dan Mengevaluasi
Hala hal yang terlibat dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan untuk sipengguna
Testing à Proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasikan adanya ketidak sesuaian hasil sebuah system informasi dengan apayang diharapkan.
Berdasarkan pengertian diatas testing mempunyai beberapa tujuan :
ü  Testing dilakukan untuk memastikan mutu dari suatu produk yaitu menguji apakah produk (dalam hal ini system informasi) yang dihasilkan telah sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan. Testing dilakukan untuk memastikan atau menjaga mutu suatu produk
ü  Testing merupakan proses analisa dan entitas software, pada testing ini bertujuan untuk mendeteksi adanya perbedaan antrar kondisi software yang ada dengan kondisi yang diinginkan, untuk melihat kerusakan suatu produk melakukan evaluasi fitur fitur dari software.
Pengujian Sistem
-          Melakukan proses evaluasi terhadap system yang sudah ada apakah system sudah sesuai yang dharapkan user
-          Menilai dan mengevaluasi terhadap output atau ahasil system
-          Menguji terhadpa input, pengelolaan (proses)dan output system
-          Melakukan penilaian dan evaluasi terhadpat komponen system prosedur pelaksanaan kegiatan dan mutu atau kwalitas hasil system

Pengujian terhadap system
ü   Personil
-          Personil ditempakan sudah sesuai dengan skill atau kemampuan yang dimilikinya
-          Beban kerja yang optimum untuk masing masing personil
-          Loyalitas atau kemamuan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu kegiatan
-          Kemampuan personil dalam menyelesaikan masalah

ü  Pengujian kegiatan
-          Prosedur dan system kerja yang sistematis
-          Perencanaan yang terkontrol dan terjadwal
-          Arah tujuan atau target ang dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
-          Hasil kegiatan yang terukur
-          Kesemimbangan kegiatan dengan bersarnya biaya yang digunakan

ü  Pengujian misi atau tujuan
-          Adanya integrasi antara personil yang terlibat dengan kegiatan yang dilaksanakn dalam mencapai target system
-          Kwaliatas dari kegiatan yang mewujudkan tujuan system

Tujuan Testing dan Implementasi
Melakukan pengujian terhadap system informasi apakah sudah memenuhi kebutuhan user atau system informasi sudah layak digunakan dengan melalui :
-          Uji analisis
-          Uji perancangan
-          Uji implementasi
Sasaran
Aplikasi system informasi yang sudah melakukan uji kelayakan system, maka aplikasi system informasi akan terjadi peningkatan :
-          Performance / kinerja
-          Information / nilai mutu informasi
-          Economi / nilai ekonomis
-          Control / pengendalian diri
-          Eficeinsi
-          Service / pelayanan

Testing dan Sistem Informasi
Elemen kritis dari jaminan kwlitas dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifkasi, desain dan pengkodean atau pngujian terhadap aplikasi system informasi berdasrkan komonen. System informasi yaitu pengujian model, pengujian output, database, teknologi dan pengujian kendali terhadap aplikasi system informasi. Sehingga memberikan system informasi yang berkwalitas terhadap user.
Testing system informasi atau pengujian system informasi à pengujian terhadap aplikasi system informasi (software application)
Program aplikasi
-          Pengujian sintax
-          Pengujian lgika dan proses
-          Pengujian output
Yaitu program bebas dari kesalahan, keraguan dan kegagalan.
Pengujian terhadap komponen system informasi
1.       Model / proses
Menguji hasil rancangan tentang proses atau moder dari suatu system informasi yang akan dbuat dengan program aplikasi. Contoh menguji flow chart KRS
2.       Output
Menguji hasil rancangan dengan laporan yang disajikan aplikasi, apakah sudah memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan user. Contoh KRS (MHS,DOSEN, PA,MTK,DOSEN PA, JADWAL, IPK, dll)
3.       Input
Pengujian terhadap jumlah atau variable data yang dibutuhkan output, contoh data MHS, data DOSEN, MTK, dll
4.       Database
Menguji atribtu data , relasi antar file atau hubungan elemen data, julah database yang sesuai untuk menghaslkan output dan menampung data sesuai dengan form entri
5.       Teknologi
Pengujian terhadap kemampuan peralatan yang digunakan, kemapuan software dalam menjalankan aplikasi, sehingga mampu memberikan informasi yang iteraktiv kepada user.contoh SS, SO, SA
6.       Control atau kendali
Menguji terhadap keamanan dan hak akses dari aplikasi dan dapat memonitor

Testing dan implementasi system informasi
Setelah dilakukan penyusunan system maka dilakukan pengujian system dengan tujuan untuk mengetahui masih ada atau tidak kesalahan program, kekurangan atau system yang disusun, kemudian dilakukan implementasi system berupa upload keserver dan publishing.
Konsep pengujian testing dan implementasi system informasi
1.       Pengujian terhadap mosel system informasi
2.       Pengujian terhadap model system
3.       Pengujian terhadap lgica, output, relasi data dalam menghasilkan laporan informasi kepada user.
4.       Pengujian terhadap tahapan analisis
5.       Pengujian tehadap tahapan perancangan
6.       Pengjian terhadap keunggulan dan kelemahan software dan hardware yang digunakan
7.       Pengujian terhadap kasus yang dibahas.

Konsep SDLC
-          Indentifikasi / perencanaan
Pengujian dan tujuan system –> output
Ø  Format laporan standar
Ø  No kd
Ø  Isi laporan (info pasti)
Ø  Pemakai (pengguna dari laporan)
Ø  Jumlah laporan

Prosedur atau proses atau program
Ø  Data
Ø  Model
Ø  Kerangka berikir program
Ø  Media untuk memterjemahkan kenyataan sebenarnya
Ø  Ujicoba mode
Ø  Penguraian sudah sesui dengan model

Personil
Penyusunan  jadwal dan pembagian tugas
Penyusunan anggraan
-          Analisis
Laporan pengujian analisis yang layak untuk dilanjutkan keperancangan system yang disetujui oleh manajemen.

Tahapan analisis
Ø  Identity à data, output, persoel sesuai dengan yang sudah ditentukan pada tahap perancangan
Ø  Understand à maslah bias diselesaikan, data pendukung untuk output
Ø  Analize à pengujian system baru harus lebih unggul dari system lama
  • Valid data
  • Kosistensi model
  • System lebih interaktif dan familiar
Ø  Report
  • Kecocokan model dengan pada terhadap perancangan
  • Terjadi perubahan system pengolahan data
  • Terjadi penyempurnaan laporan
  • Efisiensi penyempurnaan data
Analisis à laporan pengujian analisis yang layak untuk dilanjutkan keperancangan system yang disetujui oleh manajemen.

1.       Pengujian perancangan
a.       Kecokakan format laporan dengan tahap perancangan dan haasil analisisi
b.      Kesesuaian variable data yang dtuangkan pada format form entri pada tahap perencanaan dan hasil system
c.       Kesesuaian model pada perencanaan dan analisis (jumlah data yang mengalir, kerangka berfikir program atau flow chart) proses matematis dalam pemakaian rumus
d.      Database dapat menampung jumlah yang dibutuhkan pada perencanaan dan kesesuaian data pada hasil analisis
e.      Teknologi, pengujian untuk dapat menjalan aplikasi yang sudah dibentuk dan pengujian fungsi dari masing masing komponen computer (alat I-P-O, storage, keterlitian dan kevalitan angka)
f.        Control system
  • Keamanan akses system dan data
  • Kecepatan pengolahan data dan pencarian informasi serta pendristribusian laporan
  • Kpasistas penyimpanan memory
  • Umur system
  • Pengujian terhadap enkripsi data
  • Keamanan ruangan, suhu, alat, keamanan dll.

Pengujian Analis
-          Tahapan analis                                  -  Struktur organisasi
-          System kerja                                      -  Homogen bidan ilmu
-          Pola manajemen                              -  Heterogen bidang yang paling mengisi system
-          Gaya kepemimpinan
-          Gaji atau status social karyawan


Sumber :
 http://harkam.wordpress.com/2010/10/19/testing-dan-implementasi-sistem-informasi/
 http://caheastborn92.blogspot.com/2011/10/testing-dan-implementasi-sistem.html

Minggu, 02 Desember 2012

DEFINISI TELEMATIKA

Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).



Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan ‘Telekomunikasi’ bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga :

1. Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh ager, televisi, dan radio.

2. Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.

3. Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room



Informatika (Inggris: Informatics) merupakan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi. Disiplin ilmu ini mencakup beberapa macam bidang, termasuk di dalamnya: sistem informasi, ilmu komputer, ilmu informasi, teknik komputer dan aplikasi informasi dalam sistem informasi manajemen. Secara umum informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi. Aspek dari informatika lebih luas dari sekedar sistem informasi berbasis komputer saja, tetapi masih banyak informasi yang tidak dan belum diproses dengan komputer.

Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi tersendiri. Informatika dapat mendukung dan berkaitan dengan aspek kognitif dan sosial, termasuk tentang pengaruh serta akibat sosial dari teknologi informasi pada umumnya. Penggunaan informasi dalam beberapa macam bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan informasi yang mendukung ilmu perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain dari bidang informatika.

Dalam ruang lingkup yang lebih luas, informatika meliputi beberapa aspek:
teori informasi yang mempelajari konsep matematis dari suatu informasi
ilmu informasi yang mempelajari tentang cara pengumpulan, klasifikasi, manipulasi penyimpanan, pengaksesan, dan penyebarluasan informasi untuk keperluan sosial dan kemasyarakatan secara menyeluruh
ilmu komputer dan teknik komputer yang mempelajari tentang pemrosesan, pengarsipan, dan penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi informasi dan alat lain yang berbasis komputer.
sistem informasi yang mempelajari mengenai teknik pengembangan suatu sistem untuk mengolah berbagai macam informasi yang ada.
keamanan informasi ilmu yang mempelajari mengenai kajian proses mengamankan dan melindungi data pada yang ada pada sistem atau komputers.



Sebagai contoh saja dari Telematika tersebut adalah alat penunjuk arah jalan atau yang sering kita kenal dengan sebutan GPS. Alat satu ini hasil penggabungan dua konsep yaitu computing dan teknologi satelit. Dimana alat ini langsung terhubung dengan satelit untuk memberikan informasi jalan secara detail dan sebagai pembimbing jalan. Itu salah satu contoh teknologi yang tercipta dari konsep Telematika tersebut.



Mungkin dengan adanya Telematika di Indonesia ini dapat mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang maju, menjadi Negara yang serba teknologi. Jangan sampai Konsep yang sudah benar ini menjadi tidak benar karena pemakaiannya. Jadilah bangsa yang bermoral untuk menggunakan teknologi apapun. Biar kita jadi kaya Om Roy Suryo itu hahaha
SALAM SISTEM INFORMASI

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2279691-pengertian-dan-definisi-telekomunikasi/#ixzz2BQ3udhwo

Kelebihan dan Kekurangan Telematika

KELEBIHAN :
– Telematika telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas yaitu dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet. Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya.

KEKURANGAN :
– banyak kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
- Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.

Telematika Support Dunia Pendidikan

Pangkalan Baru – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepualuan Bangka Belitung akan selalu mensupport dunia pendidikan di Bangka Belitung, salah satunya langkah konkritnya dengan menyediakan media-media sebagai sarana publikasi.

Salah satu tugas pokok dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah menyebarluaskan informasi kepada masyarakat.

Drs.Effendi, Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjelaskan segala bentuk informasi yang didapat, biasanya langsung diolah dan disebarluaskan melalui berbagai media.

“Biasanya kita menyebarluaskan informasi ke masyarakat melalui media tatap muka, In Radio, website babelprov.go.id, media center, pementasan media tradisional, dan pemutaran film”, ungkapnya, saat talk show Bentang Demokrasi, di Sarana TV,Rabu (23/05/2012).

Effendi menambahkan Dinas Kominfo juga bekerjasama dengan media cetak dan elektronik lokal untuk memperluas informasi yang akan diketahui masyarakat khususnya di Bangka Belitung.

Terkait dunia pendidikan, Effendi mengatakan, Mobile Community Access Point (MCAP)/mobil warnet/mobil informasi keliling yang dimiliki Dinas Komunikasi dan Informatika sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat di Bangka Belitung, khususnya para pelajar dan mahasiswa.

“untuk pelajar dan mahasiswa diharapkan tumbuh minat dan kemauan belajar agar terampil dalam memanfaatkan berbagai aplikasi telematika,yang berguna bagi peningkatan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat,ungkapnya”.

MCAP ini sangat memfasilitasi pemerataan akses informasi berbasis internet bagi daerah-daerah yang belum tersedia infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.

“Secara berkeliling dapat menjangkau segenap pelosok,sekaligus untuk pengenalan pemanfaatan telematika”, ujarnya.

Melalui MCAP ini masyarakat tidak hanya mengerti teknologi, tetapi bisa memanfaatkan sebagai sarana pemberdayaan ekonomi dan pengembangan masyarakat. Misalnya melalui internet masyarakat dapat mempromosikan potensi atau produk-produk ke daerah lain.(fa/TMC).



kinerja yang seperti ini sebenarnya sangat baik untuk lebih mengetahui perkembangan telematika, dan dalam dunia pendidikan sangat membantu. namun pentingnya pengawasan terhadap telematika penting dikarenakan orang awam renta sekali terjerumus.

Senin, 18 Juni 2012

PROPOSISI, PREMIS, TERM, PENALARAN

PROPOSISI

Proposisi adalah suatu ekspresi verbal dari keputusan yang berisi pengakuan atau pengingkaran sesuatu predikat terhadap suatu yang lain, yang dapat dinilai bener atau salah.

contoh proposisi yang dikelompokkan berdasarkan ;
1. Bentuk : a. Tunggal = proposisi yang memiliki 1subjek dan predikat
Contoh (saya sedang belajar bahasa indonesia)
b. Majemuk = proposisi yang memiliki 1subjek dan lebih dari 1predikat
Contoh (Adik belajar menghafal dan menulis)

2. Sifat : a. Kategorial = Proposisi dimana hubungan subjek dan predikat tidak memerlukan syarat apapun.
Contoh (Semua kursi diruangan itu berwarna coklat)
b. Kondisional= Proposisi dimana hubungan subjek dan predikatnya membutuhkan syarat tertentu.
Contoh (Jika saya lulus ujian,Ayah akan memberikan hadiah)
Kondisional dibagi menjadi dua yaitu;
1. kondisional hipotesis
(Jika gayus dipenjara,maka masyarakat akan senang)
2. kondisional disjungtif
(Gusdur adalah kyai atau Ilmuwan)

3. Kualitas : a. Positif/Afirmatif = Proposisi dimana predikatnya membenarkan subjeknya.
Contoh (Semua dokter adalah orang pintar)
b. Negatif = Proposisi dimana predikatnya tidak memerlukan subjeknya.
Contoh (Tidak ada seekor gajah pun yang seperti semut)

4. Kuantitas : a. Universal = Proposisi dimana predikatnya mendukung atau mengingkari subjeknya.
Contoh (Semua mahasiswa memiliki KTM)
PREMIS
Premis ialah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis mayor dan premis minor. Subjek pada kesimpulan itu merupakan term minor. Term menengah menghubungkan term mayor dengan term minor dan tidak boleh terdapat pada kesimpulan. Perlu diketahui, term ialah suatu kata atau kelompok kata yang menempati fungsi subjek (S) atau predikat (P).
Contoh:
(1) Semua cendekiawan adalah manusia pemikir
(2) Semua ahli filsafat adalah cendekiawan
(3) Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.
TERM
Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang  merupakan ekspressi verbal dari suatu pengertian. Bagian dari proposisi yang berfungsi sebagai subyek  atau predikat, serta dapat berfungsi sebagai  penghubung antara dua proposisi yang disebut premis dalam sebuah silogisme.
Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan  kata. Alasannya: tidak semua kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri  merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya  sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu proposisi.
Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term majemuk).
Jenis-jenis Term
Dalam kaitan dengan pengertian (arti yang  dikandungnya)
Term Univok (satu kata, satu pengertian) : karyawan,  pelanggan, guru, manager.
Term Ekuivok (satu kata, lebih dari satu pengertian):   genting, bulan, bait, pasar.
Term Analog (satu kata, pengertian bisa sama bisa  berbeda): ada, suap, sehat.
Dalam kaitan dengan jumlah kata
Term Tunggal : gunung, manusia, kejahatan.-  Term Majemuk : Kereta api, lapangan sepak bola, CEO, TQM, BKIA, KPKPN.
Term ditinjau dari luasnya:
Term Singular: mengatakan tentang satu hal tertentu
Term Partikular: mengatakan tentang sebagian
Term universal: mengatakan tentang seluruh luasnya.
Berdasarkan sifatnya
Term Distributif: berlaku untuk setiap anggota
Term Kolektif: berlaku pada sesuatu sebagai satu  kesatuan
Berdasarkan fungsinya dalam proposisi dan silogisme
Term subyek
Term predikat
Term menengah / terminus medius
PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Macam-macam Penalaran, Penalaran ada dua jenis yaitu :
1. Penalaran Induktif
    Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi.
Contoh : 
-Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
-Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
kesimpulan:  Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
2. Penalaran Deduktif
    Penalaran deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa penalaran deduktif adalah, ”A discourse in wich certain things being posited, something else than what is posited necessarily follows from them”. pola penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran deduktif menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. 
   Corak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis.
Contoh :
-Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
-DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
  kesimpulan :  semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi

Selasa, 01 Mei 2012

Penalaran Induktif

Penalaran Induktif

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam generalisasi
Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.

Rabu, 21 Maret 2012

PENALARAN DEDUKTIF


Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yangmenghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akanterbentuk suatu proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yangdiketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnyatidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar.Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis(antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.

Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional,instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahuluharus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian dilapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakankata kunci untuk memahami suatu gejala.

Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi.
Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

Pengertian Premis Mayor dan Premis Minor
Premis mayor adalah pernyataan umum, sementara premis minor artinya pernyataan khusus. Proses itu dikenal dengan istilah silogisme. Silogisme merupakan proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi). Misalnya : "Semua orang akhirnya akan mati" (premis mayor). Hasan adalah orang (premis minor). Oleh karena itu, "Hasan akhirnya juga akan mati" (kesimpulan). Jadi, berfikir deduktif adalah berfikir dari yang umum ke yang khusus. Dari yang abstrak ke yang konkrit. Dari teori ke fakta-fakta.

Jenis Penalaran Deduktif
Jenis penalaran deduktif yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu:
1. Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya Menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Contoh :
Premis Mayor : Tidak ada manusia yang abadi
Premis Minor : Socrates adalah manusia
Kesimpulan : Socrates tidak abadi

Kaedah- kaedah dalam silogisme kategorial adalah :
1. Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
2. Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan
3. Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
4. Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negative.
5. Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
6. Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
7. Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
8. Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.

2. Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Menurut Parera (1991: 131) Silogisme hipotesis terdiri atas premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Akan tetapi premis mayor bersifat hipotesis atau pengadaian dengan jika … konklusi tertentu itu terjadi, maka kondisi yang lain akan menyusul terjadi. Premis minor menyatakan kondisi pertama terjadi atau tidak terjadi. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotesis:
1. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent, seperti:
Jika hujan, saya naik becak.
Sekarang hujan.
Jadi saya naik becak.

2. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagiar konsekuennya, seperti:
Bila hujan, bumi akan basah.
Sekarang bumi telah basah.
Jadi hujan telah turun.

3. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent, seperti:
Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka
kegelisahan akan timbul. Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa, Jadi kegelisahan tidak akan timbul. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya, seperti:
Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah Pihak penguasa tidak gelisah. Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan.

Kaedah- kaedah Silogisme Hipotesis
• Mengambil konklusi dari silogisme hipotesis jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini adalah menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah:
1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana
Contoh :
a) Premis Mayor: Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
Premis Minor: Hujan tidak turun
Konklusi : Sebab itu panen akan gagal.
b) Premis Mayor : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Premis Minor : Air tidak ada.
Kesimpulan : Manusia akan kehausan.
3. Silogisme Akternatif : silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain. Proposisi minornya adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya. Konklusi tergantung dari premis minornya.
Silogisme ini ada dua macam, silogisme disyungtif dalam arti sempit dan silogisme disyungtif dalam arti luas. Silogisme disyungtif dalam arti sempit mayornya mempunyai alternatif kontradiktif, seperti:
la lulus atau tidak lulus.
Ternyata ia lulus
Jadi, la bukan tidak lulus
Silogisme disyungtif dalam arti luas premis mayomya mempunyai alternatif bukan kontradiktif, seperti:
Xsa di rumah atau di pasar.
Ternyata tidak di rumah.
Jadi, di pasar
Silogisme disyungtif dalam arti sempit maupun arti iuas mempunyai dua tipe yaitu:
1. Premis minornya mengingkari salah satu alternatif, konklusi-nya adalah mengakui alternatif yang lain.
2. Premis minor mengakui salah satu alternatif, kesimpulannya adalah mengingkari alternatif yang lain.
Kaedah-kaedah silogisme alternatif :
1. Silogisme disyungtif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, apabila prosedur penyimpulannya valid
2. Silogisme disyungtif dalam arti luas, kebenaran koi adalah sebagai berikut:
a. Bila premis minor mengakui salah satu alterna konklusinya sah (benar)
Contoh :
Rizki menjadi guru atau pelaut.
la adalah guru.
Jadi bukan pelaut
Rizki menjadi guru atau pelaut.
la adalah pelaut.
Jadi bukan guru
b. Bila premis minor mengingkari salah satu a konklusinya tidak sah (salah)
Contoh :
Penjahat itu lari ke Surabaya atau ke Yogya.
Ternyata tidak lari ke Yogya.
Jadi ia lari ke Surabaya. (Bisa jadi ia lari ke kota lain).
Rifki menjadi guru atau pelaut.
Ternyata ia bukan pelaut.
Jadi ia guru. (Bisa jadi ia seorang pedagang)
Contoh :
Premis Mayor : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Premis Minor : Nenek Sumi berada di Bandung.
Kesimpulan : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

4. Entimen : Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun tulisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Entimen atau Enthymeme berasal dari bahasa Yunani “en” artinya di dalam dan “thymos” artinya pikiran adalah sejenis silogisme yang tidak lengkap, tidak untuk menghasilkan pembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan dalam sebuah entimem, penghilangan bagian dari argumen karena diasumsikan dalam penggunaan yang lebih luas, istilah "enthymeme" kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan argumen yang tidak lengkap dari bentuk selain silogisme.
Menurut Aristoteles yang ditulis dalam Retorika, sebuah "retorik silogisme" adalah bertujuan untuk pembujukan yang berdasarkan kemungkinan komunikan berpendapat sedangkan teknik bertujuan untuk pada demonstrasi. Kata lainnya, entimem merupakan silogisme yang diperpendek.
Contoh :
Rumus Entimen:
PU : Semua A = B : Pegawai yang baik tidak pernah datang terlambat.
PK : Nyoman pegawai yang baik.
S : Nyoman tidak pernah datang terlambat
Entimen : Nyoman tidak pernah datang terlambat karena ia pegawai yang baik
Beberapa ciri utama dari penalaran deduktif, yaitu :
1. Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar
2. Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.