Powered By Blogger

Jumat, 18 Desember 2009

Pengertian Fotografi

Pengertian Fotografi

Pengertian Fotografi, Fotografi (Photography, Ingrris) berasal dari 2 kata yaitu Photo yang berarti cahaya dan Graph yang berarti tulisan / lukisan. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis / menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada cahaya, berarti tidak ada foto yang bisa dibuat

Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO / ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed selanjutnya disebut sebagai Eksposur (Exposure)

Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO

Pembawa Streetball ke Indonesia

Richard ‘Insane’ Latunusa

Menyebarkan Streetball

Sekali waktu diadakan ujian tulis pelajaran olahraga di sebuah sekolah dasar (SD) di Bandung. Salah satu soal meminta siswa menuliskan nama pemain terkenal sesuai cabang olahraganya. Untuk cabang bulu tangkis, misalnya, para siswa tangkas menulis nama Taufik Hidayat. Di cabang basket, 14 siswa menulis nama Richard.

Guru yang memeriksa jawaban para siswa itu tersentak. Ia tak mengenal nama Richard di dunia basket. Tapi, mengapa ada 14 siswa yang menjawab sama? Tak ingin didera tanya, ia memanggil pemilik nama itu ke sekolah. ”Anda siapa?” tanya guru itu, kepadanya.

”Saya bukan siapa-siapa.”
”Mengapa banyak siswa saya menuliskan nama Anda?”
”Saya juga bingung.”
Setelah Richard menjelaskan aktivitas dan prestasinya, sang guru mahfum. Jawaban 14 siswa yang semula disalahkan, kemudian dibetulkan.
”Ternyata kamu figur pemain basket,” ucap guru itu.
Siswa yang menuliskan nama Richard dalam lembar jawaban, ternyata anak asuh Richard di Sekolah Streetball Bandung.

Richard ‘Insane’ Latunusa yang mengisahkan peristiwa itu, kini menjadi ikon streetball, bukan hanya di Bandung, tapi juga di Indonesia. Ia menjadi pemain terbaik liga LA Light Streeball, 2005.

Future Streetball Camp, sekolah streetball yang ia dirikan di Bandung, dibanjiri peminat. Tercatat 178 siswa yang belajar di sekolah itu, berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Subang dan Purwakarta. Demam streetball lantas menjalar ke mana-mana. Komunitas streetball yang semula hanya ada di Bandung, kini terbentuk di hampir semua kota di Indonesia.

Semua itu bermula dari kegemaran Insane, panggilan akrabnya, bermain basket sejak SD di Jakarta. Sekali tempo, tahun 2000, ia menyaksikan pertandingan antarklub basket di Jakarta. Di sela pertandingan, dipertontonkan permainan basket yang penuh aktraktif dari VCD. ”Wah, ini basket lain,” kata dia membatin.

Insane mendekat. ”Dari mana dapat VCD ini?” tanyanya. Jawaban yang diperoleh, ”Itu merupakan bonus bila membeli sebuah merk sepatu di Amerika.” Tak ingin kehilangan kesempatan, ia lalu memesan kepada seorang pamannya. Sang paman bekerja di kapal yang kerap berlayar ke Negeri Paman Sam itu.

Keinginannya tercapai. Saat memperoleh kiriman VCD, Insane mulai mempraktikkan gaya permainan yang ditontonnya. ”Ternyata bisa,” ucap pria kelahiran Jakarta, 23 Juni 1979, yang tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) angkatan 1999, ini.

Mulus memainkan banyak gaya permainan bola basket dengan atraktif, ternyata tidak semulus sambutan teman sepermainannya. Tak hanya diledek, tidak jarang ia menerima lemparan saat bermain streetball. ”Kalau saya main, ada yang menabuh gendang, layaknya permainan topeng monyet. Bahkan, di Majalengka saya sempat ditimpuk genteng,” kata dia mengenang.

Tak gentar oleh cercaan, ia terus mempelajari dan mengembangkan permainan streetball. Perlahan-lahan mulai ada yang tertarik untuk mempelajarinya. Semula dari enam orang, teman mainnya kemudian bertambah menjadi 12 orang. Bermain tiap Rabu malam dari pukul 21.00 – 24.00 di lapangan basket GOR Saparua, Bandung, penonton membludak. Permainan ini kemudian mulai digemari, tak hanya remaja, tapi juga anak-anak. Sampai sekali waktu, di tahun 2004, seseorang menghampiri Insane, sembari berseru, ”Mengapa tidak membuat sekolah saja?”

Insane tak kuasa menolak. Ia tak bisa menghindar dari banyaknya anak-anak yang ingin belajar streetball. Jadilah Future Streetball Camp, sekolah streetball. Tak kurang dari empat bulan, siswanya mencapai 50 orang. Inilah sekolah tanpa kampus. Tempat belajarnya di lapangan basket Sabuga, Bandung.

Tak mampu sendirian melatih 178 anak didik dari siswa SD sampai mahasiswa, Insane meminta bantuan dua orang pelatih. Ia lebih banyak menyusun kurikulum, mengatur materi latihan yang disesuaikan dengan pengelompokan junior-senior. ”Kita juga membuat semacam rapor, supaya orang tua tahu perkembangan anaknya,” jelas Insane.

Pada 2005, sebuah agen menawarkan permainan atraksi bola basket ini dijadikan sebuah produk yang bisa dijual. Insane tidak keberatan. Jadilah LA Light Streetball, even streetball 5 on 5 full court pertama di Indonesia, dan merupakan varian dari olahraga bola basket yang dikombinasikan dengan entertainment (hiburan).

Di ajang pertama itu, Insane terpilih sebagai streetballer terbaik. Ajang serupa tahun berikut, 2006, ia tidak turun lapangan lagi. ”Saya diminta jadi juri,” ujar sulung dari dua bersaudara dengan tinggi badan 173 cm ini. Insane telah menjadi ikon streetball di Indonesia. Ada yang menjulukinya dengan ‘Insane 1001 gaya’. Dia memang tidak diam, hanya sebatas menirukan gaya permainan streetball melalui VCD. ”Saya mengembangkan sendiri, memodifikasi gaya,” tuturnya. Dunia virtual juga dirambahnya untuk mengikuti perkembangan permainan ini di berbagai negara, terutama Amerika.

Sejatinya, ia pernah bekerja di sebuah hotel di Bandung, selepas dari STPB. Itu memang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya. Tapi, Insane tidak betah. Dia hanya enam bulan bekerja di situ. ”Saya ingin konsentrasi di basket,” ucapnya.

Streetball menjadi pilihannya. Dan, tidak keliru. Selain mengelola sekolah streetball, ia juga bintang iklan salah satu produk sepatu. Ia pun membangun komunitas streetball. Dia kini membayangkan membentuk tim nasional streetball dan mengadakan tur ke negara di Asia, memperkenalkan streetball Indonesia. `’Saya pengin bermain streetball ditonton Presiden,” kata bujangan berdarah Ambon ini mengungkapkan impiannya.

Rucker Park - Tempat lahirnya legenda-legenda Streetball

Rucker Park - Tempat lahirnya legenda-legenda Streetball

Para streetballer di mana pun pasti tahu atau pernah dengar mengenai lapangan streetball paling terkenal di dunia ini, yaitu Rucker Park. Tapi apakah kalian tahu lebih detil di mana dan mengapa lapangan tersebut begitu terkenal, sehingga disebut-sebut sebagai tempat lahirnya para legenda-legenda streetball?

Rucker Park merupakan lapangan basket yang terletak di kota New York. Lapangan ini terletak di antara 155th Street dan 8th Avenue. Nama Rucker Park sendiri diambil dari nama seseorang, yaitu Holcombe Rucker. Selain bekerja sebagai pengurus taman di kota New York, Holcombe merupakan orang yang memulai turnamen basket di lapangan basket ini, dengan tujuan untuk menolong anak-anak yang kurang beruntung di sekitar daerah Manhattan, NY. Selama beberapa tahun, turnamen ini pun bertumbuh pesat dan besar, dan selalu menarik perhatian para pebasket-pebasket profesional, seperti Wilt Chamberlain dan Earl “The Pearl” Monroe, untuk ikut bermain. Selain itu, dari turnamen ini juga, banyak anak-anak yang mendapatkan bea siswa untuk kuliah.

Holcombe Rucker sendiri akhirnya meninggal pada tahun 1965. Tetapi turnamen yang dia mulai dulu telah menjadi tradisi dan tetap berlangsung hingga saat ini, dan telah dikenal dengan sebutan Entertainer Basketball Classic.

Sejarah Streetball & Rap Freestyle

Sejarah Streetball & Rap Freestyle

STREETBALL

Permainan ini merupakan bagian dari bola basket yang cukup mendunia walaupun memiliki sedikit perbedaan dari basket. Streetball lahir di Venice Beach, sebuah pantai yang sangat indah di Amerika Serikat namun memiliki tingkat kejahatan yang sangat tinggi, ramai dengan perkelahian antar geng, dan bahkan menjadi lahan yang subur bagi perkembangan drugs. Dengan adanya streetball, angka kriminalitas pun cukup menurun. Permainan ini memiliki aturan yang sedikit bebas dari bola basket. Aturan yang bebas tersebutlah yang akhirnya membuat jenis permainan yang awalnya dimainkan di jalanan ini mengundang minat yang cukup besar. Trik-trik yang dilakukan para ballers memang terlihat sangat seru, bahkan terkadang sedikit mirip dengan beberapa jenis tarian Hip Hop. Namun trik-trik tersebut yang akhirnya sering menimbulkan sedikit ketegangan, namun sangat jarang berakhir dengan keributan. Selain cara bermain para ballers, lapangan tempat diadakannya permainan ini juga sangat menarik untuk diperhatikan, dengan pagar kawat yang tinggi dan berbagai graffiti yang menghiasi dinding di sekelilingnya. Streetball juga memiliki keunikan tersendiri dengan adanya MC di tengah lapangan. Keberadaan MC ini memang sangat berbeda dibandingkan dengan bola basket. MC disini bertugas mengomentari permainan para ballers yang bermain dan MC sebisa mungkin menjaga jarak dengan para pemain agar tidak menjadi pengganggu. Di Indonesia permainan ini juga mulai menunjukan geliatnya, terbukti dari adanya berbagai macam kompetisi streetball di mana-mana. Trik-trik yang ditunjukan para ballers pun bisa dikatakan mengalami kemajuan dari tahun ke tahun, namun sayangnya trik-trik yang mereka mainkan masih mengikuti para ballers yang ada di Amerika sana.

RAP FREESTYLE

Freestyle rap berawal pada tahun 1970′an dan dilakukan oleh komunitas Hip Hop East Coast. Perkembangan freestyle rap pada tahun ini sangat lambat dan biasanya hanya dlakukan oleh seorang MC. Freestyle rap mulai menunjukan taringnya pada tahun 1981. Bermula ketika Kool Moe Dee menantang Busy Bee Starski melalui rap battle dan Busy Bee Starski benar-benar tidak bisa menjawab lirik-lirik yang dikeluarkan Kool Moe Dee: “Every time I hear it I throw a fit / Party after party the same ole shit / Record after record, rhyme after rhyme / Always wanna know your zodiac sign / He changed the shit to your favorite jeans / Come on Busy Bee tell me what that means / Hold on brother man don’t you say nothin’ / I’m not finished yet, I gotta tell you something” ,Lirik itulah yang mematikan Busy Bee Straski dan akhirnya menjadi sebuah lirik yang dikenang di dunia freestyle rap hingga saat ini. Freestyle rap merupakan sebuah improvisasi dari para rapper dalam penampilannya. Salah satu bagian dari freestyle rap disebut rap battle, yaitu situasi di mana dua orang rapper bertemu di atas panggung dan saling menghujat secara brgantian dengan kata-kata yang tajam, pedas, dan sedikit kasar. Para rapper tersebut diberikan waktu oleh MC dan diiringi dengan musik yang dimainkan oleh DJ. Disinilah tingkat kreatvitas para rapper diuji, karena pengolahan kalimat merupakan sebuah senjata yang sangat mematikan bagi lawannya. Hingga saat ini rap battle masih saja berlangsung di dunia musik Hip Hop walau tidak saling berhadapan. Mereka lebih sering melakukannya melalui lirik dalam lagu-lagu mereka. Bahkan terkadang perang lirik ini berakhir dengan keributan dan kematian, sebut saja 2Pac melawan Biggie’s. Di sini 2Pac membuat lirik yang menyatakan bahwa dirinya pernah tidur dengan istri dari Biggie’s. Sedangkan untuk generasi saat ini ada Jay-Z dan Nas yang juga saling menghujat. Selain rap battle, freestyle rap juga biasa dilakukan oleh para rapper yang berasal dari komunitas yang berbeda dan secara spontan naik ke atas panggung bersama-sama dalam sebuah acara. DJ pun cukup memiliki andil yang sangat besar disini, musik yang dimainkan DJ harus memiliki beat yang pas dengan gaya para rapper tersebut ketika di atas stage.

PENGARUH PEDAGANG KAKI LIMA

Pertambahan penduduk kota dengan adanya urbanisasi, migrasi menjadi semakin meningkat pesat karena itu, dapat dikemukakan bahwa kota-kota besar yang jumlah penduduknya sangat tinggi akan bertambah banyak dan kota-kota yang mempunyai jumlah penduduknya kecil akan berubah menjadi kota dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan penduduk Pekanbaru meningkat dengan pesat. Jumlah penduduk Kota Pekanbaru berdasarkan Pendataan Keluarga Miskin tahun 2006 oleh Balitbang Provinsi Riau berjumlah 804.517 orang. Akibat penduduk bertambah dengan sangat cepat, kebutuhan akan ruang tempat tinggal atau perumahan semakin banyak.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Watt (1973) yang dikutip Dahlan (1992) yaitu bahwa peningkatan jumlah penduduk akan menuntut penambahan lahan pemukiman, jaringan jalan, pusat perbelanjaan, perdagangan dan hiburan. Kegiatan ekonomi sektor informal pedagang kaki lima di kawasan Jalan Raya Kota Pekanbaru khususnya Jalan Sudirman, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Tuanku Tambusai berkembang sangat pesat.

Beberapa permasalahan lingkungan yang timbul akibat keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menempati kawasan yang bukan diperuntukannya. Pengertian PKL yang dimaksudkan disini adalah pedagang kecil yang berjualan dipinggir jalan raya seperti : taman-taman, trotoar atau emperan toko, pekarangan/rumah penduduk, tanpa izin usaha dari pemerintah. Keadaan ini tentu sangat mengganggu kebersihan atau keindahan pemandangan jalan. Disamping itu pedagang kaki lima juga sulit untuk diatur ataupun di realokasikan.

Menurut Ramli (1992) bahwa sektor informal selain sebagai penyedia lapangan pekerjaan juga keberadaan kemampuan sektor informal ini bertahan di perkotaan tanpa bantuan dari pemerintah adalah karena adanya kebutuhan akan berbagai macam produk dan jasa yang dihasilkan oleh sektor informal ini.

PENDIDIKAN SOSIAL

Pendidikan Dan Stratifikasi Sosial
Definisi Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
stratifikasi sosial
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Pengertian
Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A.Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut :
1. Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
2. Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lainyang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
3. Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yangdisegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
4. Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yangdikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

bahas reog dijiplak malaysia

Kesenian Barongan yang terdapat di situs tarian tradisional Melayu milik pemerintah Malaysia memiliki kesamaan dengan tarian khas Jawa Timur “Reog Ponorogo”. Mencengangkan bagi kita, karena saat dilihat, cuplikan video tersebut mempertontonkan pertunjukan tarian yang tidak asing bagi kita. Tarian topeng kepala singa dengan bulu merak diatasnya. Aneh bila cuplikan video tersebut muncul di situs web pemerintahan Malaysia. Entah apakah negara Malaysia kekurangan unsur-unsur kebudayaan tradisional, sehingga harus mengklaim Tarian Reog menjadi tarian Barongan, atau kasus ini memang tindak ketidaksengajaan akibat darah budaya melayu yang melekat pada Malaysia dan Indonesia.
Munculnya kemarahan bangsa Indonesia juga karena mengingat kasus-kasus yang sudah terjadi sebelumnya, seperti kasus lagu “Rasa Sayange”, “Jali-jali” Kesenian “Angklung”, “Batik”, dan sebagainya. Kasus ini bersifat sensitif karena menyangkut dua negara. Di Indonesia sendiri, banyak penduduk yang telah melupakan kesenian Reog Ponorogo. Rendahnya minat akan kesenian tradisional dibandingkan dengan budaya-budaya lain yang masuk ke Indonesia menjadi sumber permasalahan bangsa kita. SebaliknyaMalaysia sendiri, sedang menapak pada jalan untuk menjadi negara dengan ciri nilai seni budaya tradisionalyang tinggi. Indonesia? Mungkin mulai menjauh. Saat ini yang perduli pada bentuk kesenian budaya tradisional di Indonesia mungkin hampir seluruhnya hanya merupakan para pelaku kesenian tersebut.
Kesenian-kesenian tradisional di Indonesia hendaklah jangan dilupakan begitu saja. Kesenian tersebut merupakan sumber modal yang cukup besar untuk menjadi ciri kredibilitas bangsa ini. Merupakan modal dalam bidang pariwisata. Jangan hanya geram saat kesenian itu direbut bangsa lain, tapi juga ikut berperan serta dalam kelangsungannya. Baik itu dalam melestarikan, menjaga, mempromosikan, mengagumi hasil karya cipta nenek moyang kita. Sehingga hal itu dapat menjadi kebanggaan bagi kita di mata bangsa lain, atau setidaknya di mata bangsa sendiri.